Charmolipi
"Excessive smartphone usage has been correlated with increased feelings of loneliness and decreased quality of sleep. This has a direct impact on the mental health of young adults, leading to higher levels of anxiety and stress."
Sebenarnya hal tersebut memang secara tidak sadar atau secara eksplisit memengaruhi Kesehatan Mental kita terutama seperti yang dikatakan tentang anxiety dan stress yang sebenarnya menurut saya sendiri tidak masuk akal, kecuali memang jika Media Sosial menurut saya sendiri berpengaruh karena
- Jika kalian mengunggah sesuatu di berbagai platform lalu tiba-tiba ada berbagai banyak ejekan atau lelucon yang dilontarkan yang melihat unggahan kalian dengan komentar yang kadang terkesan ambigu, terutama untuk Gen-Z seperti kita yang apa-apa selalu dipikirkan entah itu komentar buruk atau komentar pujian. Cyberbullying yang masih marak di dunia ini.
- Jika Berita/Informasi yang kita terima terutama berita buruk seperti Kebijakan, Kebodohan Public Figure, Krisis Global, ataupun melihat orang lain bercengkrama dengan wisata/tempat-tempat yang ingin kalian kunjungi, semuanya ini terlihat seperti seseorang yang iri, tapi jika memang kalian tipe orang yang apatis mungkin tidak berpengaruh, tapi bagi sebagian orang hal ini cukup sensitif terhadap orang tersebut. dan informasi di Media Sosial juga sering menjadi sebuah Perbandingan Sosial juga.
- Jika Kecanduan Media Sosial seperti yang saya tahu bahwa semakin kita adiksi terhadap sesuatu kita akan menguras energi kita untuk hal tersebut, terutama jika kasus ini yakni Kesehatan tidur yang sangat memengaruhi kualitas tidur kita yang kemudian dari cahaya telepon seluler menghambat produksi hormon melatonin kita yang sejujurnya penting sekali, saya tidak mau terlalu biologis dan seperti cendekiawan, cari saja diinternet. Oh, dan yang terpenting karena kecanduan juga membuat kita terlihat seperti orang FOMO (Fear Of Missing Out) kalau kata anak zaman sekarang yang sampai sekarang masih sering salah memaknakan kalimat tersebut 😜, karena kita yang sering takut sekali ketinggalan tren atau berita penting seakan itu jadi kebutuhan primer kita.
"The overuse of social media has been linked to increased levels of anxiety, depression, and stress. Social media platforms serve as a means of social comparison, leading to feelings of inadequacy, poor body image, and reduced self-esteem among users."Kuss, D. J., & Griffiths, M. D. (2017). Social networking sites and addiction: Ten lessons learned. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(3), 311.
Dan ya seperti yang saya bilang dari awal ini merupakan charmolipi yang menurut saya, saya bangga dan senang bertemu dengan orang-orang di perkuliahan saya meskipun saya tidak bisa sangat menikmatinya terutama dalam hal adaptif karena gangguan diri saya sendiri. Saya setelah mengetik ini dengan panjang lebar saya ingin mengatakan semakin saya terjerumus oleh sesuatu, semakin saya cemas berpikir untuk keluar dari ranah saya tersebut, yang seharusnya saya lebih baik mengolah hal tersebut bukan malah membakar diri.